Profil Desa Tunjung

Ketahui informasi secara rinci Desa Tunjung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tunjung

Tentang Kami

Profil Desa Tunjung, Kec. Jatilawang, Banyumas. Sebuah lumbung padi utama yang diberkahi jaringan irigasi teknis dari Bendung Gerak Serayu, menghasilkan produktivitas pertanian tinggi dan menjadi gerbang kesuburan bagi kawasan sekitarnya.

  • Gerbang Irigasi Teknis

    Desa Tunjung dilalui oleh atau berada sangat dekat dengan jaringan irigasi teknis primer dan sekunder dari sistem Bendung Gerak Serayu, menjadikannya salah satu desa dengan jaminan pasokan air pertanian terbaik di wilayahnya.

  • Lumbung Padi Berproduktivitas Tinggi

    Berkat kelimpahan air yang terkelola, desa ini menjadi lumbung padi (sentra produksi beras) yang sangat produktif, dengan potensi Indeks Pertanaman (IP) mencapai 300 atau lebih (tiga kali panen dalam setahun).

  • Tata Kelola Berbasis Air

    Kehidupan ekonomi, sosial, dan bahkan program pemerintahan desa sangat berorientasi pada manajemen sumber daya air yang efisien dan adil, bekerja sama erat dengan kelompok tani dan otoritas pengairan.

Pasang Disini

Desa Tunjung, sebuah nama yang indah di Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, membawa filosofi mendalam yang selaras dengan karakternya. "Tunjung" merupakan sebutan dalam bahasa Jawa untuk bunga lotus atau teratai, bunga yang tumbuh subur dan mekar indah dari air. Filosofi ini menjadi cerminan sempurna bagi Desa Tunjung, sebuah komunitas agraris yang kemakmuran dan vitalitasnya mekar dari kelimpahan sumber daya air yang dikelola melalui sistem irigasi teknis modern. Desa ini bukan sekadar hamparan sawah, melainkan sebuah gerbang kesuburan bagi kawasan sekitarnya.

Filosofi Tunjung dan Geografi Kesuburan

Nama "Tunjung" yang melekat pada desa ini seolah menjadi doa dan representasi dari kondisi alamnya. Seperti bunga lotus yang akarnya menancap kuat di dasar air dan bunganya menjulang anggun ke permukaan, Desa Tunjung berakar kuat pada tradisi agraris dan bertumbuh makmur berkat aliran air yang menjadi urat nadinya.

Secara geografis, keistimewaan Desa Tunjung terletak pada lokasinya yang sangat diuntungkan oleh infrastruktur pengairan skala besar. Desa ini menjadi salah satu titik vital yang dilalui oleh jaringan kanal irigasi primer atau sekunder yang berasal dari Bendung Gerak Serayu. Infrastruktur strategis ini menjamin pasokan air yang stabil dan terukur sepanjang tahun, membebaskan para petani dari ketergantungan pada curah hujan semata.

Wilayah administratifnya berbatasan langsung dengan desa-desa lain di dalam kecamatan, yaitu:

  • Sebelah Utara: Kecamatan Purwojati
  • Sebelah Timur: Desa Adisara
  • Sebelah Selatan: Desa Gunung Wetan dan Desa Bantar
  • Sebelah Barat: Desa Bantar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, luas wilayah Desa Tunjung tercatat sekitar 315,84 hektar, di mana sebagian besar merupakan lahan sawah beririgasi teknis yang sangat produktif.

Urat Nadi Pengairan: Jantung Pertanian Beririgasi Teknis

Kunci utama yang menjelaskan mengapa Desa Tunjung menjadi lumbung padi ialah sistem irigasi teknis. Berbeda dengan sawah tadah hujan yang hanya bisa berproduksi di musim penghujan, sawah di Tunjung mendapatkan jaminan air sepanjang tahun. Hal ini membawa dampak luar biasa pada produktivitas pertanian.

Intensitas Tanam yang Tinggi Dengan air yang selalu tersedia, para petani dapat menerapkan pola tanam dengan Indeks Pertanaman (IP) 300, bahkan berpotensi lebih. Artinya, dalam satu tahun, mereka dapat melakukan panen hingga tiga kali (misalnya, padi-padi-palawija). Kemampuan ini secara dramatis meningkatkan pendapatan petani dan menjadikan Desa Tunjung sebagai pemasok beras yang konsisten bagi pasar regional.

Peran Vital Kelompok Tani Keberhasilan pengelolaan air ini tidak lepas dari peran aktif Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Mereka bekerja sama erat dengan juru pengairan untuk mengatur jadwal buka-tutup pintu air, memastikan distribusi yang adil dari hulu ke hilir, serta melakukan pemeliharaan rutin pada saluran-saluran irigasi tersier.

Lebih dari Padi: Diversifikasi Usaha Pertanian

Kelimpahan air tidak hanya menyuburkan tanaman padi. Sumber daya ini juga membuka peluang untuk diversifikasi usaha di bidang agrikultur, yang turut menopang perekonomian desa.

  • Perikanan Darat
    Banyak petani yang memanfaatkan pekarangan atau bahkan membuat kolam-kolam khusus untuk budidaya ikan air tawar seperti lele, nila, atau gurami.
  • Minapadi: Sebagian petani menerapkan sistem minapadi, yaitu memelihara ikan di sela-sela tanaman padi di sawah. Sistem ini memberikan keuntungan ganda: panen padi dan panen ikan, sekaligus membantu mengendalikan hama secara alami.
  • Hortikultura
    Di lahan-lahan yang tidak tergenang, warga menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang juga memerlukan pasokan air yang cukup, seperti cabai, terong dan mentimun.

Peran Pemerintah Desa sebagai Manajer Sumber Daya Air

Pemerintah Desa Tunjung memainkan peran krusial sebagai koordinator dan fasilitator dalam manajemen sumber daya air. Fungsi ini melampaui tugas administratif biasa, menempatkan pemerintah desa sebagai mitra strategis bagi para petani.

Alokasi Dana Desa sering kali diprioritaskan untuk mendukung infrastruktur pertanian. Program-program seperti rehabilitasi dan betonisasi saluran irigasi cacing (saluran paling kecil), perbaikan jalan usaha tani, dan pengadaan sarana produksi pertanian menjadi agenda rutin. Selain itu, pemerintah desa aktif menjembatani komunikasi antara petani dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak atau dinas terkait lainnya untuk memastikan aspirasi dan kebutuhan petani terkait pengairan dapat tersampaikan.

Potensi dan Tantangan di Tengah Kelimpahan Air

Dengan segala keunggulannya, Desa Tunjung memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Desa ini dapat menjadi percontohan untuk studi banding mengenai manajemen irigasi dan pertanian modern. Pengembangan agrowisata dengan tema "Belajar Bertani di Lumbung Padi" juga merupakan peluang yang menarik.

Namun tantangan tetap ada.

  • Pemeliharaan Infrastruktur
    Jaringan irigasi yang luas memerlukan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit dan gotong royong yang konsisten dari masyarakat.
  • Hama dan Penyakit
    Pola tanam yang terus-menerus tanpa jeda yang cukup dapat berisiko memunculkan ledakan hama atau penyakit tanaman tertentu.
  • Keadilan Air
    Memastikan air terdistribusi secara adil hingga ke petak sawah paling ujung (hilir) merupakan tantangan manajerial yang abadi.

Desa Tunjung adalah bukti nyata bagaimana sebuah investasi infrastruktur strategis seperti jaringan irigasi mampu mengubah nasib sebuah wilayah. Seperti bunga lotus yang menjadi simbolnya, desa ini telah mekar menjadi sebuah komunitas yang indah, produktif, dan berdaya dari limpahan air yang dikelolanya dengan bijak. Sebagai salah satu pilar utama ketahanan pangan di Kabupaten Banyumas, Desa Tunjung tidak hanya menumbuhkan padi, tetapi juga menumbuhkan harapan dan kesejahteraan bagi warganya, setetes demi setetes, dari aliran air yang menjadi berkah utamanya.